Optimalisasi Lahan Melalui Perbenihan Kelapa Dalam di IP2SIP Selakau
Kelapa adalah salah satu komoditi perkebunan yang sangat penting dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penghasil minyak nabati dalam memenuhi kebutuhan masyarakat disamping sebagai komoditas ekspor. Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan sehingga tanaman kelapa dijuluki sebagai pohon kehidupan (tree of life). Tanaman kelapa juga merupakan tanaman social karena lebih dari 95% diusahakan oleh petani.
Guna mendaptakan benih kelapa yang berkualitas baik, maka dilakukan proses perbenihan yang baik. Sumber benih diambil dari Pohon Induk Terpilih, butiran buah kelapa tersebut dilakukan sertifikasi oleh UPT Pengawas dan sertifikasi benih perkebunan. Setelah dilakukan pelabelan pada butiran kelapa maksimal dalam kurun waktu 1 bulan sudah terangkut dilokasi perbenihan. Persyarat butiran buah yang digunakan sudah matang secara fisiolgi ditandai dengan warna butiran berwarna coklat dan jika digoyang air nya berbunyi nyaring, serta tidak ada serangan hama dan penyakit, bobot butian buah minimal 1,5 kg.
Proses perbenihan tanaman kelapa diawali dengan melakukan peyemaian butiran kelapa, yang dilakukan pada tempat peyemain yang dibuat dalam bentuk bedengan ukuran lebar ± 2 meter panjang ± 10 m, dan jarak antar bedengan 50-60 cm. Untuk memudahkan munculnya tunas, maka dilakukan peyayatan sabut dengan lebar 7-10 cm pada posisi mata tunas akan tumbuh agar memudahkan peyerapan air kedalam sabut, sehingga lingkungan sekitar lembaga dalam keadaan basah atau lembab, kemudian dilakukan pendederan ditempat persemain pada posisi mendatar. Pemeliharaan tanaman di persemaian dilakukan dengan peyiraman terutama pada saat musim kemarau, serta melakukan peyemprotan fungisida untuk mencegah serangan penyakit jamur.
Setelah berkecambah atau muncul tunas 3-5 cm maka dilakukan pemindahan pada perbenihan dengan menggunakan polybag dengan ukuran 40 cm x 40 cm. Perbenihan merupakan tempat pertumbuhan benih yang terseleksi dari bedengan persemaian. Persiapan media tanam dilakukan dengan melakukan percampuran tanah, pupuk kandang dengan perbandingan 3:1. Cara pengisian polibag tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang secara merata dimasukan dalam polybag ½ bagian kemudian pindahkan benih kelapa dalam polybag dengan posisi benih dalam keadaan tegak, kemudian dimasukan tanah kembali hingga benih kelapa hampir tertutup. Kemudian disusun pada tempat perbenihan yang sudah disiapakan.
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan pemupukan dilakukan berdasarkan dosis anjuran pemupukan pertama dilakukan dengan dosis Urea 10 gr, TSP 10 gr, Kesrite 10 gr dan KCl 10 gr. Untuk menjaga kelembaban tanaman pada saat curah hujan kurang maka dilakukan peyiraman tanaman. Untuk menjaga tanaman dari serangan penyakit jamur maka dilakukan peyemprotan fungisida. Pengendalian gulma dilakukan dengan menggunakan peyemprotan herbisida dan secara manual.